Sunday, November 15, 2009

Hikmah Di Sebalik Musibah...


Musibah adalah salah satu dari bentuk kasih sayang Allah swt kepada hambaNya yang masih mempunyai harapan untuk berubah ke arah kebaikan dan berkesempatan masuk syurga. Dan setiap musibah yang datang seharusnya disyukuri, kerana ada hikmah yang tersembunyi disebaliknya.

Allah swt akan memberi imbalan di akhirat nanti atas apa sahaja yang menimpa hambaNya di dunia, sekalipun hanya tertusuk duri. Mungkin musibah yang menimpa adalah merupakan kepada balasan atau kifarah ke atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Oleh itu, kita harus bersyukur kerana Allah swt tidak menunda pembalasan dosa-dosa kita di akhirat kelak.
Ada kurnia dari Allah swt yang tidak dapat didapati dengan ibadah solat, puasa, zakat, haji dan sebagainya tetapi hanya didapati dengan musibah. Orang-orang yang dicintai oleh Allah swt akan diberi musibah agar hatinya hancur, sehingga hidayah mudah meresap ke dalam hatinya.

Hati yang keras ibarat batu tidak dapat ditembus oleh air, tetapi tanah yang lembut mudah menyerap air. Maka hati orang yang beriman akan lembut dengan musibah.
Sabda Rasulullah saw, "Apabila engkau melihat seseorang yang memperoleh kenikmatan dunia padahal dia sering melakukan kemaksiatan, maka ketahuilah bahawa itu adalah istidraj (Penundaan azab dari Allah swt), seperti seseorang yang diberi seutas tali yang dengan tali itu dia dibiarkan menggantung dirinya sendiri".

Banjir 2009


Kisah Abdullah bin Amru ra dan Seorang Lelaki yang Telah Diberi Khabar Gembira bahwa Ia adalah Ahli Jannah

Dikeluarkan oleh Ahmad dengan isnad hasan dan Nasa’I dari Anas bin Malik ra, katanya: Kami sedang duduk bersama dengan Rasulullah saw, tiba-tiba Rasulullah saw bersabda, “Telah muncul dihadapanmu seorang lelaki Ahli Jannah.”

Terlihat seorang lelaki Anshar sedang mengusap-usap janggutnya dengan air wudhu sambil memegang sepatunya di tangan kirinya. Esok harinya, sekali lagi Rasulullah saw bersabda seperti itu. Pada hari yang ketiga, Rasulullah saw juga bersabda seperti itu dan lelaki itu muncul seperti kemunculannya pada hari pertama.

Ketika Rasulullah saw berdiri dari majlisnya, Abdullah bin Amru mengikuti lelaki Anshar itu dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku sedang bertengkar dengan bapakku dan aku bersumpah tidak akan menemuinya selama tiga hari. Jika engkau tidak keberatan, izinkanlah aku menumpang di rumahmu selama tiga hari.”

Lelaki Anshar itu mengizinkan Abdullah bin Amru ra menumpang di rumahnya selama tiga hari.

Anas berkata bahwa Abdullah menceritakan bahwa ia telah menghabiskan tiga malam tidur di rumah lelaki Anshar itu. Aku tidak pernah melihatnya beribadah yang banyak kecuali ia berdzikir sedikit dan menyebut “Allahu Akbar” kemudian dia bangun dari tempat tidurnyauntuk mendirikan shalat subuh. Aku hanya mengetahui kalau berbicara ia selalu berbicara mengenai kebaikan.

Kata Abdullah selanjutnya, Setelah tiga malam berlalu, aku menganggap amalannya itu biasa saja, lalu aku berkata kepadanya, “Wahai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang bertengkar dengan bapakku dan tidak kabur dari rumah, tetapi aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda mengenai dirimu sebanyak tiga kali, “Telah muncul di hadapanmu seorang lelaki Ahli Jannah.” Setiap kali Rasulullah saw mengatakan kata-kata itu, engkau pun muncul. Karena itulah aku ingin mengetahui apakah amalan engkau itu sehingga Rasulullah saw mengatakan demikian. Akan tetapi aku tidak melihat amalan istimewa yang engkau lakukan.”

Lelaki Anshar itu berkata, “Tidak ada amalan lain yang aku lakukan selain yang engkau lihat.”

Ketika aku berpaling darinya, ia memanggilku dan berkata, “Tidak ada amalan lain yang telah aku lakukan selain yang engkau lihat, hanya saja ada satu amalan yang biasa aku lakukan yaitu aku tidak pernah menyimpan rasa dendam atau hasad kepada seorang pun atas kebaikan yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.”

Aku berkata, “Inilah amalan yang menyebabkan Rasulullah saw bersabda demikian tentang dirimu.”

(Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Bazar seperti itu dan ia menamakan lelaki Anshar itu adalah Sa’ad)

Wednesday, September 2, 2009

Info Masjid







Tuesday, July 28, 2009

Ustaz Shamsuri

Sunday, May 17, 2009

16 Mei

Kata-kata Saiyidina Ali Karramah Allahu Wajhah
لَيْسَ الْجَمَالُ أَنْ تُزَيِّنَ بِأَثْوَابٍِ
إِنَّ الْجَمَالَ جَمَالُ الْعِلْمِ وَاْلأَدَب
لَيْسَ الْيَتِيْمُ من قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ
إِنَّ الْيَتِيْمَ يَتِيْمُ الْعِلْمِ وَاْلأَدَبِ

Bukan kecantikan itu menghiasi diri dan pakaian
sesungguhnya kecantikan itu menghiasi diri dengan ilmu dan adab.
Bukanlah yatim itu seseorang yang kematian bapanya
sesungguhnya yatim yang sebenar apabila ketiadaan ilmu dan adab.

Sealamat Hari Guru, Jasamu Tetap Dikenang….

Monday, May 11, 2009



Wavy Text Scroller Maker
Comments - Graphics - Layouts